Search

Artikel Kasih Setia-Nya selalu nyata untuk selama-lamanya

 

“Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”

Dalam kehidupan ini, setiap kita pernah mengalami dinamika jatuh bangun. Dinamika yang kita alami tidaklah mudah untuk dihadapinya karena banyak tangisan, tekanan, dan lain sebagainya yang membuat akhirnya kita bisa kuat dan berdiri sampai saat ini. Pada akhirnya, ketika kita melihat kembali ke belakang tidak menyangka bahwa proses perjalanan kita sudah sampai sejauh ini. Namun, apa yang membuat akhirnya kita bisa berdiri dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan, masalah maupun kesesakan hidup kita?

Dalam hal ini, Kasih setia Tuhanlah yang membuat akhirnya setiap kita bisa kuat dalam menghadapi berbagai tantangan, masalah maupun tekanan selama ini. Sebab dalam kitab Mazmur 118, pemazmur menyatakan bahwa kesetiaan Tuhanlah yang nyata dan ajaib bagi orang-orang takut akan Allah. Kesetiaan Tuhan ditunjukkan dalam memberikan kesanggupan, pertolongan, perlindungan, dan keselamatan bagi umat-Nya. Hal ini dapat dilihat dalam ayat 5 sampai 18, di mana Tuhan memberikan kelegaan pada pemazmur dalam kesesakannya selama ini (Ay. 5), Tuhan memberikan pertolongan dan perlindungan (Ay.6-9), Tuhan memberikan kekuatan bagi pemazmur untuk berani menghadapi tantangan dari bangsa-bangsa yang ingin menghancurkan umat Allah (Ay. 10-12), dan Tuhan memberikan keselamatan bagi dirinya sehingga hidup pemazmur tidak akan mati dan tidak diserahkan kepada maut. (Ay. 13-18)

Maka dari itu, Pemazmur memberikan respons kepada Tuhan dengan penuh ucapan syukur dan bersukacita, sebab Tuhan begitu baik pada dirinya dan perbuatan-Nya ajaib selama ini. Bukan hanya itu, pemazmur juga mengajak umat Allah untuk datang pada Tuhan dengan bersorak-sorak, bersukacita dan hendak meninggikan Dia karena kasih setia-Nya selalu nyata untuk selama-lamanya.

“Tetapi kasih setia Tuhan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk titah-Nya (Mazmur 103: 17-18).

Melalui Pengorbanan Yesus Kristus di atas Kayu Salib juga menunjukkan kasih setia-Nya bagi kita untuk dapat diampuni dari segala dosa dan kita dapat diperdamaikan dengan Allah. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.” (2 Korintus 5: 17-18).

Oleh karena itu, setiap kita harus senantiasa mengucap syukur kepada Allah, menjaga relasi kita kepada Allah dan perlu memohon pimpinan Roh Kudus agar hidup kita diubahkan setiap harinya, serta kita dikuatkan oleh Roh Kudus untuk menghadapi berbagai tantangan ataupun masalah yang ada di depan kita. Tentunya tidaklah mudah, tetapi “Marilah kita berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanjikannya, setia.” (Ibrani 10:23).
Sdr. James Ronald Theopanco