Artikel Hidup Menurut Desain Sang Arsitek
Kejadian 1:26-27
Sebuah bangunan yang dibangun dengan baik, kita contohkan saja gedung Gereja GKI Duta Mas paling tidak terbangun sebanyak tiga kali. Yang pertama terbangun dalam imajinasi arsiteknya, berapa tingkat yang harus dibangun, berapa kapasitas tempat duduk ruang ibadah, dimana posisi panggung, mimbar dan salib, berapa besar tempat parkir, ruangan-ruangan pendukung apa yang diperlukan dan berapa besar ruangan tersebut. Yang kedua adalah saat imaginasi arsitek tersebut tercetak di gambar kerja dengan detail dan dimensinya. Dan yang terakhir adalah saat gambar tersebut diubah oleh kontraktor menjadi suatu konstruksi gedung yang dibangun dengan benar.
Mungkin saja kita pernah merenung, untuk apa saya tercipta di dunia ini, di Indonesia, di Batam, di keluarga kita, di GKI Duta Mas? Bagaimana saya harus membangun kehidupan saya?
Kejadian 1:26-27: Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara, atas ternak dan seluruh bumi, serta atas segala binatang melata di bumi." Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Maksud manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah ialah secara natur manusia mempunyai naluri dan sifat-sifat yang berasal dari Allah yang berbeda dengan makhluk ciptaan lainnya. Manusia juga mempunyai kewajiban untuk meneruskan maksud mulia Allah dalam penciptaan alam semesta.
Kiranya pengertian tersebut dapat memberi hikmat kepada setiap kita, bahwa kita ada di dunia ini bukan karena kebetulan dan terjadi begitu saja, tetapi ada Sang Arsitek kehidupan yang telah merancang serta membentuk kita. Bahkan Dia juga sendiri yang menghembuskan nafas kehidupan dalam setiap pribadi kita. Kita tidak hidup suka-suka sesuai desain atau kemauan kita sendiri. Dan untuk menyadari arti dan misi hidup kita masing-masing, kita perlu berdiam dan terhubung dengan Allah, sang Pencipta kita.
Pnt. Efendi