Artikel Hari Akan Menjadi Malam Bagimu!
Mikha 3:6a
Pada masa pelayanan Mikha, orang kaya bisa menjadi sangat kaya dan orang miskin menjadi sangat miskin. Orang-orang kaya yang tidak puas dengan kekayaan mereka, merampas tanah dan ladang orang lain dengan segala cara. Mereka menerapkan praktik bisnis dengan tipu daya sehingga merugikan konsumen. Jika ada perempuan yang kehilangan suaminya, mereka akan merampas rumahnya dan mengusir perempuan tersebut bersama bayi-bayinya.
Hal ini terjadi karena para hamba Tuhan mengajarkan tentang perlindungan dan berkat Tuhan. Para nabi memberitakan damai sejahtera karena mereka takut sumber keuangan mereka dihentikan. Padahal pada saat itu, Tuhan telah menarik damai sejahtera-Nya. Benar bahwa terdapat ancaman perang dari Asyur maupun gejolak perekonomian karena upeti yang sangat mahal. Namun, kondisi masih baik-baik saja. Ketika nabi Mikha bernubuat, mereka malah melarangnya bernubuat.
Bayangkan, seseorang mendirikan sebuah chapel untuk berdoa. Dia ingin orang-orang percaya mendoakan Indonesia dan bangsa-bangsa di chapel yang didirikannya. Dia sudah mempersiapkan berbagai perlengkapan rohani. Namun, tempat tersebut kotor tidak terawat, AC dan lampu juga tidak dipasang. Sehingga tempatnya menjadi tidak nyaman untuk berdoa. Terhadapnya, Tuhan berkata, "Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu." (Amos 3:2). Mengapa Tuhan sedemikian murka terhadap orang tersebut? Bukankah dia melayani Tuhan? Di mata dirinya sendiri, dia telah melayani Tuhan. Namun, tidaklah demikian di mata Tuhan.
Jika kita tidak tinggal di dalam terang Tuhan, atau jika hati kita tidak diterangi oleh Roh Tuhan, maka kehidupan kita akan menjadi gelap. Perihal hati yang gelap, Yesus pernah berkata, "Jika terang yang ada padamu itu menjadi gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Mat. 6:23). Artinya, kita tidak dapat melihat dengan jelas, tidak dapat menilai dengan tepat, sehingga kita akan mengambil keputusan-keputusan yang salah. Kita akan merasa kita telah melayani Tuhan, tetapi Tuhan melihat pelayanan kita sebagai kesia-siaan. Kita merasa telah berdoa, tetapi Tuhan tidak mendengarkan doa kita. Jika hati kita sudah menjadi gelap, kita tidak dapat melihat kesalahan-kesalahan kita di mata Tuhan.
Jika Tuhan telah mengubah hari menjadi malam dalam hidup kita, maka kita akan menjadi orang yang buta rohani. Kita akan menjadi pemimpin buta yang menuntun orang buta. Apabila orang-orang yang kita pimpin mengejar kesia-siaan, kita pun tidak menyadarinya. Kita tidak bisa melihat kemuliaan Tuhan, jika hidup kita menjadi kelam, yakni jika kita tidak bisa melihat kebodohan dan kesalahan kita. Apakah kita bisa melihat jika Roh Tuhan tidak menyertai kita di saat kita melayani? Yang Tuhan kehendaki dari kita adalah kita kembali kepada-Nya dan menjadi orang yang penuh dengan Roh Tuhan, menjadi orang yang mata hatinya diterangi Roh Tuhan.
Ps. Lan Yong Xing