Artikel Harapan
Mazmur 22:27
Dapatkah orang yang sengsara merasa kenyang? Bayangkan saja ketika kita sengsara, makan dan minum saja tidak selera. Orang yang sengsara akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; kiranya hatimu bersukacita senantiasa! (Mzm 22:27). Kekenyangan ini bukan karena terlepas dari kesengsaraan, tetapi menemukan harapan di dalam TUHAN ditengah kesengsaraan. Apa yang paling dibutuhkan orang yang sengsara dan putus asa? HARAPAN. Bukan sembarang harapan, tetapi harapan yang berasal dari TUHAN.
Harapan di dalam Tuhan memberi Abraham kepastian melangkah, memberi Yakub kekuatan untuk pulang dan memberi Musa keberanian membawa bangsa Israel kembali ke tanah perjanjian. Di dalam TUHAN kita dapat menemukan kepastian, kekuatan dan keberanian. Tetapi tidak semua orang berharap kepada-Nya. Esau, Saul dan Salomo memilih untuk melepaskan harapan dari TUHAN dan mencari jalan sendiri. Meskipun Esau tetap dapat membangun kubu yang kuat, Saul tetap menjabat sebagai raja dan Salomo memiliki segala kekayaan dan kemuliaan yang diinginkan manusia, hidup mereka berakhir tanpa harapan.
Di atas kayu salib Yesus berseru sebagaimana Daud berseru, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” (Mzm 22:2; Mat 27:46). Yesus menanggung dosa yang membuat manusia tidak ada harapan, agar manusia memperoleh HARAPAN melalui-Nya. Karya penebusan Yesus Kristus adalah untuk memberikan kita kepada hidup yang kenyang, hati yang senantiasa bersukacita dan yang penuh puji-pujian kepada Allah.
Untuk menemukan harapan, kita perlu memperhatikan TUHAN. Saudara bisa melakukan aktivitas sederhana ini setiap harinya. Tuliskanlah dalam jurnalmu ucapan syukur (Gratitude) kepada TUHAN. Saudara bisa memulai dari 3 hal setiap harinya, dan secara perlahan menambahkannya sampai 10 hal setiap harinya.
Dari ucapan syukur, kita akan menemukan betapa TUHAN baik dan betapa sering kita lupa bahwa TUHAN baik. Kiranya saudara dikenyangkan oleh kebaikan dan kesetiaan-Nya.
Ps. Wennie Dong