Artikel Dosa yang Tersembunyi
1 Timotius 5:24
Suatu kali dalam sebuah pelayanan pastoral, seseorang berkata kepada saya bahwa Yesus Kristus tidak mau menerima dia. Setelah bercakap-cakap, saya mengundang yang bersangkutan untuk mengaku dosanya di hadapan Tuhan secara pribadi, dan dia mengatakan bahwa dia tidak berdosa. Tampaknya, dia tidak mengerti apa itu dosa, dan tidak menyadari bahwa kita sering berdosa dengan hati dan pikiran kita. Justru, kita berdosa dengan merasa tidak berdosa. Firman Tuhan mengingatkan kita,
Jika kita berkata bahwa kita tidak pernah berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita (1 Yoh. 1:10).
Sebaliknya, jika kita mengaku dosa, Tuhan adalah Setia dan Adil, Ia akan menyucikan kita dari dosa kita. Daud bijaksana dalam hal ini sehingga dia berkata,
"Siapakah yang dapat mengetahui kekeliruannya sendiri? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari." (Mzm. 19:13).
Ada dosa yang sangat jelas tetapi juga ada dosa yang tersembunyi dengan baik. Firman Tuhan di 1 Timotius 5:24 mengatakan,
Dosa beberapa orang sangat jelas dan mendahului mereka ke penghakiman, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian.
Kita sering berdosa dengan bibir kita, tetapi kita tidak menyadarinya. Karena kita berpikir yang penting kita berkata-kata, tetapi kita melupakan Tuhan juga mendengarkan setiap perkataan kita. Daud menyadari hal ini sehingga dia berkata, "Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku." (Mzm. 141:3).
Kita mengatakan apa yang kita katakan karena setiap perkataan bersumber dari hati kita, baik maupun jahat, membangun maupun meremukkan, meninggikan maupun merendahkan, murni maupun palsu. Perkataan kita dapat melelahkan Tuhan (Mal. 2:17), pikiran kita dapat melukai hati Tuhan (Mal. 1:7). Sebagian orang dianggap sangat rohani karena mereka pintar dalam menyembunyikan dosa mereka. Dosa yang sangat merusak berangkat dari hati dan pikiran seseorang.
Batman menunjukkan ironi kehidupan, yakni ketika dia tidak mengenakan topeng, justru dia sedang bertopeng. Dosa yang tersembunyi sangat merusak karena kita bisa dalam keadaan tidak menyadarinya. Perkataan kita memengaruhi dan merusak kehidupan orang lain. Orang bergembira setelah mendengarkan perkataan kita, tetapi dia justru menuju jalan kematian. Ketika seorang pemuda berpendidikan tinggi, bermoral, kaya dan mungkin tampan seperti oppa Korea datang kepada Kristus, perkataan Yesus membuat dia pergi dengan sedih (Mrk. 10:17-24). Dia tidak dapat melihat dosanya yang tersembunyi yakni tidak dapat melihat hatinya telah dijerat kesuksesannya. Kepadanya Yesus menawarkan sukacita dalam Kerajaan-Nya dengan kejujuran, tetapi dia pergi dalam kesedihan.
Perayaan Chunjie selalu dimulai dengan membersihkan rumah (house cleaning) serta menggantikan yang lama dengan yang baru. Kita bisa belajar berdoa seperti Daud memohon Tuhan memeriksa hati kita, menunjukkan kepada kita dosa kita yang tersembunyi sehingga dapat dibersihkannya. Sebab, lebih baik kita membereskan dosa yang tersembunyi daripada ia menjadi nyata kemudian. Tuhan ingin kita meninggalkan manusia lama dan menjadi manusia baru.
Ps. Lan Yong Xing