Artikel Bahagia Menjadi Keledai-Nya
Markus 11:3
Bagaimana Anda melihat apakah dirimu berguna atau tidak? Atau apakah Anda justru sering merasa tidak berguna? Kita berguna jika Allah berkenan "menggunakan" kita. Allah dapat memberkati bangsa-bangsa, tetapi Dia memilih untuk menggunakan Abraham. Allah dapat membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir sendiri, atau dengan balatentara-Nya, tetapi Dia memilih untuk menggunakan Musa. Allah bisa melakukan banyak hal tanpa Anda, tetapi Dia menetapkan untuk menggunakan Anda.
Saya hanyalah seekor keledai muda yang tidak berpengalaman. Teman-teman saya sudah bekerja dan sangat berprestasi. Sedangkan saya masih menunggu orang "hire" saya. Ada teman saya yang mendapatkan penghargaan keledai terkuat karena dia sering "nge-gym", setiap orang yang pindah rumah akan menggunakan jasanya. Ada juga yang mendapatkan penghargaan keledai tercantik, followers Tiktok dan Instagramnya sungguh amat banyak sebab banyak perempuan cantik yang suka menggunakan jasa transportasinya. Ada teman saya yang masuk majalah Forbes, karena dia adalah salah satu keledai terkaya sedunia.
Saya hanya seekor keledai yang tidak berguna. Mama saya berkata, "Jangan takut! Percayalah!" Tetapi, entah mengapa hati saya diliputi perasaan tidak berguna. Suatu hari, saya "diparkirkan" di tepi jalan dengan biaya parkir 4 ribu rupiah untuk dua jam pertama. Tiba-tiba, datanglah dua orang dan melepaskan saya. Ketika ditanya pengurus, mengapa saya dilepaskan dan dibawa, kedua orang itu menjawab, "Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." (Mrk. 11:3).
Kata "Tuhan memerlukannya" bergaung di telinga saya. TUHAN memerlukan saya? Saya berguna? Saya menjadi sangat berguna? Jiwa saya dipenuhi kegirangan. Saya merasa sangat berbahagia. Mengapa saya yang hanyalah seekor keledai yang tidak berguna, diperlukan Tuhan?
Air mata mengalir, saya tidak sanggup menghentikannya ketika saya melihat Tuhan Yesus. Dia mengelu-elus kepala saya dan membisikkan ke telinga saya, "Aku memerlukanmu." Mengapa saya yang bukan siapa-siapa ini diperlukan-Nya? Sebuah kain tekstil impor yang lembut ditaruh di atas bahu saya, lalu Tuhan duduk di atas saya. Dengan perlahan dan sangat berhati-hati saya berjalan. Saya mau melaksanakan tugas pertama saya ini dengan baik. Saya tidak mau tersandung dan terjatuh. Ada yang mengangkat selembar kertas dengan tulisan "Welcome!"
Suasana sekitar sangatlah heboh. Orang-orang berteriak, "Hosana!" Saya melihat berbagai pakaian branded ditempatkan sebagai alas di jalan yang akan saya lewati. Saya melihat ada kemeja merek Zara, kaos H&M, jas Chanel dan masih banyak lagi. Saya menginjaknya seolah-olah menginjak karpet merah. Mata saya disilaukan dengan banyaknya kamera yang sibuk mengambil foto dan video. Kacamata hitam saya ketinggalan di tempat parkir. Ada yang melemparkan bunga, ada juga yang menghadiahkan roti Tous Les Jours, coklat Ferrero Rocher Godiva Chocolatier dan juga Kit Kat dari Alfamart terdekat. Tuhan Yesus mengambil sepotong roti dan menyuap saya.
Entah mengapa, saya merasakan Tuhan Yesus menyimpan rasa pedih dalam hati-Nya. Di satu sisi, Dia tampak bersukacita menerima sambutan yang menyanyikan tentang kedatangan Sang Raja untuk menggenapi nubuat para nabi. Di sisi lain, saya merasakan kepedihan hati-Nya. Saya merasakan Dia berdukacita buat Yerusalem dan umat manusia.
Hati saya bergembira karena saya dapat menjadi keledai yang berguna bagi-Nya. Hati saya sangat terharu ketika mendengarkan kalimat, "Tuhan memerlukannya!" Dalam hidup ini, tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada diperlukan Tuhan. Puji syukur kepada Tuhan Raja Semesta. I am blessed to be His donkey.
Ps. Lan Yong Xing