Search

Artikel Bagaimana Tuhan Memberikan Keadilan dan Memuliakan Seseorang?

Ester 9-10

Membaca Ester 9-10 bisa membuat kita bertanya-tanya,
“Apakah membunuh itu dosa?”
“Apa bedanya yang dilakukan oleh Haman dengan Mordekhai ketika menjabat?”
“Apakah yang dilakukan Mordekhai sesuai dengan kehendak TUHAN?”

Ketika terjadi sebuah penderitaan atau kekacauan, hal yang paling sering manusia lakukan adalah menyalahkan Tuhan. Karena Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu, maka kita menaruh semua tanggung jawab di tangan Tuhan. Padahal, banyak hal baik yang Tuhan hadirkan bagi dunia yang justru sering dirusak oleh perbuatan manusia sendiri. Ketika kita berpikir tentang kesanggupan Tuhan, pikirkanlah juga tentang kebebasan yang manusia  miliki.

Keadilan TUHAN

Keadilan adalah sifat Allah yang mengalir dari kekudusan-Nya. Keadilan menghadirkan apa yang benar dan sebagaimana seharusnya suatu hal.
Apakah saudara marah dan kesal pada ketidakadilan? Orang benar tidak akan suka pada tindakan korupsi, fitnah dan bullying. Manusia mendambakan keadilan karena kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Hal ini sudah tertanam dalam diri kita.

Dunia menjadi sangat kacau tanpa keadilan Tuhan. Apa yang dilakukan Haman tidak benar dan tidak seharusnya. Haman menyalahgunakan hukum dan kuasa sehingga ia mendatangkan konflik dan kebencian terhadap orang Yahudi. Karena keegoisannya, banyak orang harus mati seperti yang dicatat dalam Ester 9. Kekacauan ini terjadi karena  konsekuensi dosa dari satu orang.

Bagaimana TUHAN memberikan keadilan dalam kekacauan ini?
Namun Tuhan berkehendak lain. Pada hari itu musuh-musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, tetapi yang terjadi justru sebaliknya (Est 9:1b).

Keadilan dari segi WAKTU
Surat Haman
Pada bulan pertama tanggal tiga belas para juru tulis raja dipanggil. Lalu, sesuai dengan segala yang diperintahkan Haman, ditulislah surat kepada…. (Ester 3:12)

Surat Mordekhai
Pada waktu itu juga para juru tulis raja dipanggil, pada bulan ketiga, bulan Siwan, tanggal dua puluh tiga. Sesuai dengan segala yang diperintahkan Mordekhai ditulislah surat kepada…. (Ester 8:9)

Hari Pelaksanaan Undang-Undang
Pada bulan kedua belas, bulan Adar, tanggal tiga belas, titah serta undang-undang rja akan dilaksanakan (Ester 9:1)

Orang Yahudi meratap selama 2 bulanan, waktu yang cukup panjang ketika kita dalam penderitaan. Setelah Haman mati, dari keluarnya surat Mordekhai sampai hari pelaksanaan adalah 8 bulan lebih. Waktu ini cukup panjang bagi setiap orang dari India sampai Etiopia untuk membuat keputusan, apakah mau ikut serta dalam menyerang dan merampas harta orang Yahudi.

Keadilan dari segi TEKNIS
Perintah Haman ditulis untuk membalas panas hatinya, sedangkan perintah Mordekhai ditulis untuk meminimalkan kehancuran yang terjadi. Prinsip dari undang-undang persia adalah tidak boleh ditiadakan, sehingga Mordekhai mencoba mencari jalan keselamatan dan mengurangi jumlah korban yang ada.

Surat perintah Haman sangatlah kejam. 
Ester 3:13
Semua orang Yahudi dipunahkan, dibunuh, dan dibinasakan, dari yang muda sampai tua, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dalam satu hari, pada tanggal tiga belas bulan kedua belas, bulan Adar, juga supaya harta milik mereka dirampas.

Hal ini berlaku bukan hanya terjadi pada satu kota, tetapi mencakup wilayah yang sangat luas. Pada zaman Ahasweros, dialah Ahasweros yang merajai seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai Etiopia (Ester 1:1) Artinya, dari India sampai Etiopia terdiri dari berbagai berbagai suku dan bangsa yang berada dibawah penjajahan Persia. Bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan ini seperti mendapatkan izin membunuh dan merampok orang Yahudi sebebas-bebasnya.

Perintah yang berasal dari Haman adalah setiap orang bebas membunuh dan merampas harta kekayaan orang Yahudi. Sedangkan perintah Mordekhai adalah tentang hak melindungi diri dari serangan musuh. 
Ester 8:11
Isi surat itu: raja mengizinkan orang Yahudi di setiap kota untuk berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan semua tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang mereka dan untuk merampas harta miliknya.

Artinya, orang yang dibunuh orang Yahudi dalam Ester 9 adalah jumlah orang yang menyerang mereka. Mungkin orang-orang yang memerlukan uang atau memang ada dendam pribadi seperti anak-anak Haman (Est 9:10). Di Susan khususnya, pertahanan terhadap serangan dilakukan 2 hari, mungkin karena pengikut Haman sangat banyak. Buktinya pada hari keempat belas, setelah tubuh anak-anak Haman digantung pada tiang (sebagai peringatan), masih ada 300 orang yang menyerang orang Yahudi (Est 9:13-15). Sedangkan di daerah lainnya, dalam satu hari mereka membunuh 75,000 orang yang membenci mereka.

Keadilan dari segi BATASAN

Tujuan orang Yahudi adalah mempertahankan nyawanya dan aman dari musuhnya. Sehingga, mereka juga sangat jelas tentang batasan dalam menjalankan perintah.  Tetapi, mereka tidak mengulurkan tangan atas barang rampasan (Est 9:10b; 15 dan 16).

Setelah meratap selama 2 bulanan, dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang tidak menentu selama 8 bulanan, akhirnya orang Yahudi benar-benar aman. Setelah kemenangan atas musuh-musuh, mereka merayakan Hari Raya Purim setiap tahun tanggal 14 dan 15 bulan Adar. 

Hari Raya Purim masih dirayakan oleh orang Yahudi zaman sekarang (bulan Maret). Mereka akan bersukacita merayakannya dengan:
- Membaca Megillah  - Mengenang kembali kisah dalam kitab Ester
- Memakai Kostum dan Topeng, drama atau Parade Purim - Kehadiran Tuhan yang tersembunyi
- Perjamuan
- Mishloach Manit - Mengirimkan makanan
- Matanot La’evyonim - Memberikan sedekah kepada orang miskin

Orang Yahudi menikmati keselamatan dan bagian yang TUHAN berikan, bukan dengan hasil rampasan. Sebaliknya, apa yang mereka miliki, mereka membagikannya.

Kita perlu merenungkan beberapa hal. Sebenarnya mengapa kita merayakannya hari tertentu? Apakah untuk posting di media sosial atau sebenarnya ada hal yang lebih bermakna yang dapat kita lakukan?
Contohnya ketika merayakan ulang tahun, apakah saudara sibuk dengan acara makan-makan/hadiah atau mengambil waktu merenungkan penyertaan Tuhan dalam hidupmu?
Bagaimana kita merayakan HUT GKI Duta Mas? Apakah kita menjadi gereja yang sibuk menyusun acara meriah, atau mendesain Ibadah yang mengajak jemaat merenungkan pimpinan Tuhan?
Bagi teman-teman remaja yang sudah tamat dari SMP atau SMA, saudara merayakan kenaikan kelas dan tamat sekolah. Selanjutnya ada yang akan berangkat keluar kota negeri, ada yang melanjutkan kuliah di Batam sambil bekerja. Teman-teman akan masuk ke dunia orang dewasa dimana perlu belajar mandiri dan menjaga diri sendiri. Sebelum melanjutkan tahapan hidupmu selanjutnya, apakah sudah merenungkan perjalananmu bersama Tuhan selama ini? Apakah ada hal yang mau saudara rayakan dan syukuri saat ini?

Merenungkan perjalanan bersama Tuhan sangat penting untuk mengingatkan kita akan keadilan Tuhan. Kita tidak hanya membutuhkan keadilan Tuhan, Tuhan juga memanggil kita menjadi penegak keadilan dimanapun kita berada. Karena keadilan memancarkan kemuliaan Allah. Mordekhai, Ester dan orang Yahudi mendapatkan keadilan Tuhan. Mereka juga menjadi penegak keadilan.
Ester 10:3
Sesungguhnya, Mordekhai, orang Yahudi itu, menjadi orang kedua di bawah Raja Ahasweros. Ia dihormati oleh orang Yahudi dan disukai oleh banyak sanak saudaranya, sebab ia mengupayakan yang baik bagi bangsanya dan berbicara untuk keselamatan semua orang sebangsanya.

Mordekhai mengupayakan yang baik bagi bangsa dan berbicara bagi bangsanya sendiri. Jika kita renungkan dengan seksama, bukankah hukum Yahudi mencakup keadilan bagi bangsa-bangsa lain? Artinya, ketika orang Yahudi menjalankan kebenaran dan keadilan, maka orang lain dari bangsa lain juga menikmati berkatnya.

TUHAN memberikan kita kemuliaan, agar kemuliaan TUHAN terpancar melalui hidup kita. 
Yohanes 17:22-23
Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka menjadi satu dengan sempurna, agar dunia tahu bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Kemuliaan Allah bukanlah keindahan kuasa atau materi. Kemuliaan Allah adalah keindahan roh-Nya, keindahan yang terpancar dari karakter-Nya dan kekudusan-Nya.

Kiranya hidup kita terus dipimpin oleh Roh-Nya dan memancarkan kemuliaan Allah.

Ps. Wennie Dong