Artikel Bagaimana Kita Berjaga-jaga dan Sadar?
1 Tesalonika 5:5-9
Firman Tuhan menggunakan kata "malam" dan "mabuk" untuk menggambarkan kehidupan yang tidak berjaga-jaga dan tidak sadar. "Malam" di sini untuk menggambarkan kegelapan dalam kehidupan kita. Apabila hidup kita menjadi gelap, maka kita sudah tidak dapat melihat dengan jelas. Apabila kita tersandung, kita bahkan tidak menyadari apa yang telah membuat kita tersandung. Ini merupakan kondisi buta rohani.
Apabila kita mau supaya hati kita tidak menjadi gelap, kita harus selalu mengujinya di dalam Roh Kudus dan kebenaran-Nya. Setiap harinya, ada begitu banyak hal yang kita pikirkan dan putusan, renungkan dan lakukan. Namun, berapa banyak di antaranya yang kita lakukan di dalam Roh Kudus dan kebenarannya? Apabila hati kita menjadi gelap, kita tidak akan dapat saling membangun. Sebab, kita bahkan tidak dapat melihat dengan jelas bagian mana yang harus dibangun.
Firman Tuhan mengatakan "kita adalah orang-orang siang" dan "entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia." (1 Tes. 5:8, 10). Kita adalah orang-orang siang artinya hati kita telah diterangi-Nya. Kata "berjaga-jaga" di sini bisa berarti kita waspada (vigilant) dan tajam dalam kerohanian kita. Sedangkan kata "tidur" di sini bisa berarti istirahat atau bahkan mati. Namun, kata "tidur" sangat kecil kemungkinanya berbicara tentang "tidur" di ayat 6. Sebab, perintah di sana sudah sangat jelas, yakni "Janganlah tidur!." Tuhan ingin mendapatkan kita dalam keadaan tidak hidup dalam kegelapan di saat kedatangan-Nya, atau menjelang kita meninggal dunia.
Penting bagi kita menjadi anak-anak terang yang berjaga-jaga secara rohani karena Kristus adalah terang. Karena kita hidup bersama-sama dengan Kristus, maka mata hati kita diterangi-Nya. Sangat indah, bukan?
Ps. Lan Yong Xing