Search

Artikel Bagaimana Anda Merespon Kesempatan Dari-Nya?

Matius 20: 5-7

Apakah di antara kita ada yang tidak tahu apa itu SMS? Yang saya maksudkan bukan SMS yang seringkali kita pakai untuk menyampaikan pesan sebelum ngetop-nyape nyampaian pesan melalui Whats Up Messenger saat ini. Tetapi SMS yang saya maksudkan adalah Susah Melihat orang senang dan senang melihat orang susah. Watak demikian harusnya tidak ada di dalam diri orang-orang Kristen, sebab watak yang demikian merupakan watak orang yang tidak mengenal Tuhan dan berjiwa kerdil. Namun pada kenyataannya tidaklah demikian, jika kita mau jujur, watak dan perilaku yang demikian juga banyak terdapat di dalam diri orang-orang percaya. Atau bisa jadi, tanpa sadar, kita bisa saja berperilaku demikian ketika kita merasa kecewa, bahkan Tuhan tidak adil ketika melihat hidup orang lain lebih sukses, kita pun uring-uringan, bahkan sering menceritakan dan menggosipkannya. Jika demikian, maka hati-hatilah, bisa jadi kita telah menjadi orang yang SMS.

Di dalam bacaan kita hari ini diperlihatkan kisah orang-orang yang SMS, dan orang-orang tersebut dapat kita temukan sebelum dan sesudah bacaan kita hari ini. Pada ayat 5-7 bacaan kita hari ini diperlihatkan juga bahwa selain pekerja yang bekerja sebelum pukul 9 pagi (ay.2), Tuan yang empunya pekerjaan itu juga memberikan kesempatan bekerja kepada orang-orang lain yang mulai bekerja setelah jam 9 pagi bahkan ada yang mulai bekerja mulai jam 5 sore. Artinya, para pekerja yang lain sudah hampir selesai bekerja, pekerja ini baru mulai bekerja. Dan disinilah terlihat jelas orang-orang yang SMS itu ketika datang kepada tuan yang empunya pekerjaan dan bersungut-sungut sebab upah yang mereka terima ternyata sama dengan orang yang bekerja yang terakhir datangnya.

Jika kita di posisi orang-orang ini pada waktu itu,bisa jadi kita juga akan melakukan hal yang sama, komplain dan bersungut-sungut sebab kita merasa bahwa tenaga kita kurang dihargai bahkan kita mungkin saja merasa tidak adil bahkan dizolimi. Tapi apakah memang benar demikian bahwa kita diperlakukan tidak adil bahkan dizolimi? Jika kita baca keseluruhan narasi perikop di dalam bacaan kita hari ini kita akan jelas melihat bahwa tidaklah demikian. Tidaklah benar bahwa orang-orang tersebut diperlakukan tidak adil bahkan tidak dihargai. Mengapa? sebab Tuan yang memberikan kesempatan bekerja itu mengatakan sendiri bahwa Ia akan memberikan upah yang adil (ay.4), dan Dia juga memberikan upah sebagaimana yang disepakati sebelumnya yakni satu dinar (ay.2). Tuan itu Adil menurut cara-Nya. Oleh karena itu, kepada orang-orang yang merasa tidak adil itu, Tuan itu pun menegaskan dengan mengatakan "ambillah bagianmu” (ay. 14), dan Tuan itu juga berkata bahwa “tidakkah bolehkah Aku mempergunakan milikKu sesuai kehendakku? Atau irikah engkau karena Aku murah hati?” (ay.15).

Dari kisah di atas, sebagai orang-orang percaya,Tuhan mengingatkan kita beberapa hal penting:

1) Agar kita jangan menjadi orang yang SMS, tetapi mari kita menjadi orang-orang yang bersyukur yang memperhatikan orang-orang yang susah dan bersolidaritas dengan kesusahan mereka sebagaimana Kristus juga turut bersama-sama dengan kita ketika kita sedang berada di dalam kesusahan dan pergumulan berat.

2) Kita juga diingatkan bahwa keadilanTuhan sangat berbeda dengan keadilan manusia, atau kebaikanTuhan bisa jadi juga berbeda dengan kebaikan moral manusia. Dan agar kita jangan salah sangka terhadap kebaikan dan keadilan Tuhan atas hidup dan pekerjaan kita seperti yang dialami oleh pekerja-pekerja yang SMS di dalam bacaan kita hari ini, maka mari kita terus mendorong diri kita untuk semakin dekat dan mengenal-Nya dari hari ke hari!

3)Hari ini kita juga diingatkan kembali bahwa Tuhan memberikan kesempatan kepada setiap orang sesuai dengan rancangan dan waktunya serta kedaulatan-Nya. Maka dari itu, mari kita juga memberikan ruang, kesempatan bagi orang untuk berkarya, bekerja bahkan melayani di sekitar hidup dan pelayanan kita. Dan untuk hal ini, sebagaimana tema pelayanan GKI Duta Mas tahun ini, maka mari kita terlebih dahulu hidup di dalam kebenaran dan menjalankan kebenaran itu sehingga kita tidak salah memberikan kesempatan. Dengan kata lain, sehingga kita tidak tergelincir kepada jalan yang jahat dan tipu daya karena salah atau keliru melihat dan memberikan kesempatan (Amsal 2:12).

Maka pertanyaan untuk kita renungkan adalah bagaimana selama ini Anda melihat dan merespon kesempatan yang Tuhan masih anugerahkan kepadamu? Atau bagaimana Anda menghabiskan waktumu, kesempatan yang Tuhan anugerahkan kepadamu? Dan jika Anda merasa bahwa hidupmu penuh pergumulan bahkan ketidakadilan, bagaimana engkau melihat kebaikan dan campur tangan-Nya?

Ps. Malemmita