Search

Artikel ARAH PELAYANAN GKI DUTA MAS 2024 - 2025 - Menjalankan Kebenaran

Menjalankan Kebenaran

"supaya engkau terlepas dari jalan kejahatan, dari orang yang mengatakan tipu muslihat" (Amsal 2:12).

Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam kebenaran-Nya (Amsal 21:3) dan menjalankan kebenaran. Kebenaran-Nya akan menjaga kita (Amsal 13:6). Kita mungkin bertanya mengapa Tuhan memanggil kita untuk menjalankan kebenaran-Nya? "supaya engkau (kita) terlepas dari jalan kejahatan, dari orang yang mengatakan tipu muslihat" (Amsal 2:12).

Apa itu kebenaran? Yesus berkata, "Akulah Jalan, KEBENARAN dan Hidup" (Yoh. 14:6). Kemuliaan Kristus penuh anugerah dan Kebenaran (Yoh. 1:14). Firman Allah adalah kebenaran yang menguduskan kita (Yoh. 17:17). Kebenaran dan keadilan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan (Ayub 8:3). Dusta dan tipu daya merupakan salah satu bentuk ketidakadilan yang sering kita temui dalam keseharian kita. Ketika seseorang berdusta, ia melakukan ketidakadilan terhadap Tuhan dan sesama. Sebab, kebenaran dan keadilan mencakup kejujuran (Amsal 2:9).

Bagaimana kita mengetahui kebenaran? Roh Kudus yang juga dikenal dengan Roh Kebenaran (1 Yoh. 4:6) akan mengajar dan memimpin kita ke dalam kebenaran (Yoh. 16:13). Proses pengajaran tersebut terjadi melalui pengurapan Roh Kudus di mana pengajaran tersebut adalah benar, bukan dusta. Kita hidup dalam kebenaran jika kita tetap tinggal di dalam Kristus (1 Yoh. 2:27) dan firman-Nya (Yoh. 8:31-32).

Bagaimana kita tetap tinggal dalam kebenaran? Teladan Abraham mengajar kita bahwa kebenaran dimulai dari iman (Kej. 15:6). Dengan iman dan ketaatan kepada Tuhan, kita berseru kepada-Nya, "Sebab kasih setia-Mu selalu ada di depan mataku, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu." (Mzm. 26:3). Artinya, kita menyimpan kebenaran di dalam batin kita di mana kita akan diberitahukan hikmat-Nya (Mzm. 51:8).

Bagaimana kita menjalankan kebenaran? Dalam menjalankan kebenaran, kita memelihara bibir yang jujur. Tidak ada dusta pada kita. Firman Tuhan mengajar kita, "Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman." (Yak. 5:12b). Yesus telah memberikan teladan dalam berkata jujur, mengajar Jalan Allah dengan jujur, tidak takut pada penilaian orang dan tidak memandang muka (Mat. 22:16). Sebab, takut pada penilaian orang dan memandang muka akan membuat kita hidup dalam dusta dan kepalsuan.

Kita telah menerima kepercayaan Allah sesuai dengan perintah-Nya untuk memelihara iman dan pengetahuan akan kebenaran orang-orang pilihan Allah (Titus 1:1-3). Tugas kita adalah menjelaskan perkataan kebenaran dan menghindari omongan kosong (2 Tim. 2:15-16). Omongan kosong disukai karena dipandang dapat mengisi hati yang kosong. Namun, hikmat Allah melihat omongan kosong sebagai kesia-siaan, tidak membangun karena membuat orang hidup dalam kepuasan palsu. Lagi pula omongan kosong didorong oleh takut pada penilaian orang dan memandang muka.

Dalam pelayanan tahun ini, mari kita berfokus pada menjalankan kebenaran. Kita mulai dengan percaya pada kebenaran Tuhan, mempelajari dan menyimpannya dalam batin serta memelihara kejujuran. Ingatlah, kebenaran-Nya menjaga kita.

Ps. Lan Yong Xing