Artikel Apakah Saudara Sedih Ketika Ditegur Tuhan?
Ibrani 12:10-13
Setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk menegur anaknya ketika mereka salah. Meskipun salah, tidak ada anak yang bergembira ketika menerima teguran. Bahkan ketika teguran tersebut mungkin sudah dilakukan dengan teknik konseling yang profesional, tetap saja teguran itu mendatangkan kesedihan dan dukacita. Karena tidak ada orang yang mau memperlihatkan perbuatan salah yang memalukan dan mengecewakan.
Demikian pula dosa kita, ketika Tuhan memperlihatkan kesalahan kita dihadapan-Nya. Mungkin kita merasa sedih karena tidak hidup sesuai ekspektasi Tuhan. Mungkin juga merasa kecewa dan putus asa atas sebab akibat yang terjadi. Dukacita seperti ini wajar dan sangat baik jika kita lanjutkan ke tahap selanjutnya. Memang tiap-tiap didikan pada waktu diberikan tampaknya tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun, kemudian didikan itu menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya (Ibr 12:11). Didikan Tuhan bertujuan untuk melatih kita untuk menghasilkan buah kebenaran. Ketika kita menerima didikan dan berdukacita, Roh Kudus menuntun kita untuk memperbaiki perbuatan buruk kita dan melakukan yang benar.
Didikan Tuhan selalu tepat sasaran. Tuhan selalu memperlihatkan akar masalah dalam diri kita, seperti orientasi hati, masa lalu yang pahit ataupun dosa yang dipelihara. Akar masalah ini seperti bebatuan dan semak duri dalam perumpamaan seorang penabur, yang menghalangi bahkan menghimpit benih firman hidup di dalam hati kita. Hal-hal ini menghasilkan buah kejahatan yang memberikan kekacauan dalam diri kita.
Ketika Tuhan mendidik kita, dengarlah baik-baik didikan-Nya yang tepat sasaran. Ketika kita berdukacita, menangislah akan dosa dan kondisi hidupmu di hadapan-Nya. Sebab, Tuhan juga ikut berdukacita atas apa yang saudara alami. Ia melihat pengalaman dan kondisimu, namun Ia juga ingin menguatkan dan memulihkanmu. Sebab itu, kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terkilir, melainkan sembuh (Ibr 12:12-13). Janganlah putus asa akan kondisimu, Tuhan memanggilmu kembali kepada-Nya untuk memulihkanmu. Kesedihan ketika ditegur bersifat sementara, karena pertumbuhan kita akan membuat kita mengerti bahwa kesedihan atas dosa itu penting.
Tujuan Tuhan mendidik kita, bukan untuk menangkap kesalahan kita. Orang tua di dunia memberi didikan untuk kebaikan kita karena pada dasarnya mencerminkan apa yang dilakukan Tuhan dari kekekalan. Sebab, mereka mendidik kita dalam waktu yang singkat sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya (Ibr 12:10). Sangatlah penting untuk memperhatikan hati Tuhan. Tuhan ingin kita menjadi bagian dalam Kerajaan Allah. Tuhan mendidik, melatih dan menguatkan kita untuk menjadi bagian dalam kekudusan-Nya.
Dengarkanlah didikan-Nya, kembalilah kepada-Nya.
Ps Wennie Dong