Search

Artikel Apa yang dimaksud dengan Beribadah dalam Roh dan Kebenaran?

Filipi 3

Beberapa waktu yang lalu, dalam pembelajaran di OSTM, ada yang menanyakan mengenai apa yang dimaksud dengan beribadah dalam Roh dan Kebenaran. Pengajaran tentang beribadah dalam Roh dan Kebenaran pertama kali diajarkan Yesus kepada seorang perempuan Samaria. Perempuan tersebut beribadah, tetapi tidak dalam Roh dan Kebenaran. Saat itu, dia belum mengenal Kristus Yesus yang adalah Mata Air Hidup. Perempuan tersebut beribadah, tetapi dia hidup dalam perasaan bersalah. Dia mencari cinta, rasa aman, kekuatan, sandaran dari pria yang dinikahinya. Namun, tidak ada satu pun pria yang dapat memberikannya. Pada saat berjumpa dengan Yesus, dia tinggal serumah dengan pria yang bukan suaminya. Mungkin pria itu adalah suami orang lain, kita tidak tahu pasti. Intinya, sekalipun perempuan tersebut rutin beribadah, dia menyadari bahwa hidupnya hancur.

Kristus mengajar dia mengenai ibadah yang sesungguhnya, yakni dalam Roh dan Kebenaran. Firman Tuhan mengajarkan tentang pentingnya "BERIBADAH OLEH ROH ALLAH" (Filipi 3:3). Kita beribadah dengan dipimpin oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam batin kita. Kita beribadah dengan memerhatikan dan mendengarkan Dia. Roh Kudus yang menggerakkan hati kita untuk menyembah Allah, mengenal Dia dengan benar, menguji hati, mengaku dosa, meneguhan iman yang murni, mengerti firman Allah dan memperbarui hati dan pikiran. Jadi, ketika kita beribadah dalam Roh hal-hal tersebut terjadi dalam diri kita. Ibadah kita menjadi tidak sia-sia, tidak kosong, melainkan membangun kehidupan kita.

Paulus berkata, "Bukan dengan kebenaranku sendiri" (Filipi 3:9). It is never about our own truth. Kita tidak bisa beribadah dengan kebenaran kita sendiri sebab tidak ada kebenaran di dalam diri kita. Kita membutuhkan kebenaran Allah diam di dalam hati kita. Dengan kata lain, perkataan-perkataan Allah hidup di dalam kehidupan kita. Ketika beribadah dalam kebenaran kita pasti "BERMEGAH DALAM KRISTUS YESUS" (Filipi 3:3). Karena Kristus adalah Kebenaran yang Hidup. Dialah kebenaran yang membebaskan kita dari jerat dan belenggu hati dan pikiran kita sendiri. JIka kita mau jujur, kita sering menjadi musuh Allah dalam hati dan pikiran kita. Kita sering memiliki pikiran jahat yang melawan Allah. Ketika kita memikirkan orang-orang tertentu lebih patut dihormati karena pencapaiannya dan orang-orang tidak pantas menerima hormat yang sama karena dirinya tidak memiliki pencapaian apa-apa, berpikir secara demikian saja sudah merupakan kejahatan di mata Allah.

Roh yang memimpin kita dalam kebenaran mendorong hati kita untuk berlari-lari kepada panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Filipi 3:14). Hal yang paling mendasar adalah Tuhan memanggil kita untuk mengenal Dia lebih dalam lagi, mengenal Dia dengan benar. Roh Kudus akan terus memperbarui pikiran kita dengan kebenaran-Nya. Artinya, kita tidak sekadar berpikir, tetapi kita berpikir dengan benar, berpikir dengan sempurna (Filipi 3:15). Yakni, tingkat pengertian kita makin tajam karena inspirasi Roh dalam kebenaran-Nya. Hal ini pasti mengubah sikap kita dalam beribadah. Kita tidak akan lagi bersikap palsu dalam beribadah, telat datang, atau terburu-buru (terlepas dari ketika kita sudah mempersiapkan diri untuk berangkat, ternyata mengalami ban bocor, anak mau ke toilet, anak menghilangkan kunci kendaraan dan sebagainya). Apakah orang yang tidak pernah telat beribadah adalah orang yang sungguh-sungguh beribadah? Belum tentu juga!

Akhir kata, beribadah dalam Roh dan Kebenaran adalah beribadah dengan dipimpin oleh Roh Allah dalam kebenaran-Nya. Ibadah dalam Roh dan Kebenaran adalah IBADAH MENURUT CARA YANG BERKENAN kepada Allah, yakni dalam hormat dan takut kepada-Nya (Ibr. 12:28). Ketika kita beribadah dalam Roh Allah, Dia akan menaruh firman dalam hati kita. Tuhan berkata, "Ku menaruh firman-Ku dalam hatimu!" Akhir kata, Bapa mencari orang-orang yang menyembah Dia dalam Roh dan Kebenaran (Yoh. 4:23). 

Ps. Lan Yong Xing