Search

Artikel Apa saja yang telah kita pelajari beberapa tahun terakhir ini sejak pandemi COVID-19?

Mencari Allah baik secara pribadi dan bersama. Dalam perjumpaan dengan Allah, jemaat mulai melihat apa kekeliruan sendiri atau apa yang tidak mereka sadari. Jemaat mulai diajar Roh Kudus melalui firman Allah.

Memperbaiki hati dan bertobat di hadapan Allah. Yesus Kristus menegaskan bahwa Dia datang untuk mencari orang-orang berdoa, bukan agar mereka tetap hidup dalam dosa, melainkan agar mereka bertobat. Bersama kita belajar bertobat dari apa yang tidak kita sadari, seperti bertobat dari tidak mengenal Allah dengan benar, tidak berdoa dengan benar, tidak beribadah dengan benar, tidak melayani dengan benar, kekosongan, kepalsuan, kesombongan dan masih banyak lagi.

Merenungkan firman Tuhan secara mandiri. Jemaat dibekali dengan cara mendalami dan merenungkan firman Tuhan. Jemaat belajar menangkap pesan firman Tuhan untuk diri sendiri, keluarga, gereja maupun bangsa. Saat ini, kita mulai terbiasa dengan memperhatikan kata yang berulang-ulang, melihat pola dan menemukan ayat kunci dalam bacaan Alkitab. Jemaat mulai menemukan bahwa dirinya berada dalam sebuah proses penolakan (denial), putus asa (discouragement), ketidaktaatan (disobedience) setia (devotion), dan ketaatan (obedience).

Mengerjakan pelayanan keluarga (home ministry). Jemaat mulai memiliki kerinduan untuk mencari TUHAN bersama keluarga. Beberapa jemaat mulai berdoa bersama, membaca Alkitab bersama sebagai sebuah keluarga. Orangtua mulai belajar mengajar anak (anak-anak) mereka dengan kebenaran firman Tuhan. Sebagian jemaat mulai bisa menguduskan rumah sendiri di dalam doa.

Mengawinkan firman Allah dengan doa. Jemaat mulai menemukan doa bukan sekadar berkata-kata, juga bukan hanya menyampaikan permohonan untuk memenuhi keinginannya. Ternyata, di dalam doa, kita berinteraksi dengan Tuhan yang adalah Gembala, Sahabat, Raja, dan Bapa. Ternyata, doa menjadi sebuah perjumpaan penting di mana kita belajar mengenal hati Allah dan mengerti kehendak-Nya.

Mendalami ibadah dalam roh dan kebenaran. Jemaat diberikan kesempatan untuk melatih diri baik dalam memimpin ibadah maupun memimpin doa. Dalam memimpin ibadah, jemaat mulai menemukan ternyata hati yang terhubung kepada Allah, dipimpin oleh Roh Kudus dan beribadah dalam kebenaran-Nya menjadikan ibadah bagaikan Kemah Suci di mana kita berjumpa dengan Allah yang Maha Kudus, Pengasih dan Penyayang.

Mengejar hikmat. Semakin kita belajar hidup untuk Tuhan dalam takut akan Allah, kita semakin mengerti hikmat. Kita mulai menemukan bahwa kita harus bisa "melihat" seperti burung rajawali. Kita mulai dapat menilai hal-hal spiritual karena Roh Kudus yang diam di dalam hati kita mengajarkannya kepada kita. Dalam hikmat kita belajar kapan kita harus berkata-kata dan kapan kita harus tidak berkata-kata, kapan kita bertindak, kapan kita diam, kapan kita memberi jawab, kapan kita bertanya.

Menjalankan Kebenaran. Mulai April 2024, kita akan mempelajari tentang menjalani kebenaran. Sebab, setelah kita memelihara disiplin rohani, tinggal di dalam Kristus yang adalah Kebenaran, Roh Kudus yang mengajar kita kebenaran mulai menggerakkan kita untuk menjalankan kebenaran. We begin to live out the truth.

Ps. Lan Yong Xing