Artikel Aku Akan Menyertaimu Senantiasa Sampai Akhir Zaman
Matius 28:19-20
Hari ini adalah hari yang sangat istimewa bagi setiap kita orang-orang percaya, sebab hari ini kita memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga. Yohanes 3:13 mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang telah naik ke Sorga selain daripada Dia yang telah turun dari Sorga yakni Anak Manusia, Kristus Yesus sendiri. Markus 16: 19 juga menegaskan bahwa Tuhan Yesus telah naik ke Sorga. Bahkan Lukas 24: 36-53 mencatat bahwa TuhanYesus sengaja membawa mereka para murid-murid-Nya ke dekat Betania agar kenaikan-Nya dapat disaksikan oleh semua murid-murid-Nya dan juga oleh orang banyak. Hal ini menegaskan bahwa Tuhan Yesus benar-benar naik ke Sorga sesuai dengan janji-Nya. Ia pergi ke Sorga karena Ia dari Sorga dan Ia mempersiapkan tempat bagi setiap kita yang taat dan setia pada-Nya (Yohanes 14: 1-3).
Bacaan kita hari ini merupakan perintah langsung yang diucapkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum kenaikan-Nya ke Sorga (Matius 20;19-20). Terdapat kata “karena itu,” pada ayat 19, Amanat Agung Tuhan Yesus sebagaimana yang kita baca tadi, yang tentunya membuat kita bertanya “karena apa?”. Dan jawabannya tentu terdapat pada ayat bacaan sebelumnnya, terkhususnya pada ayat 18 yakni karena Yesus yang Berkuasa di Sorga dan Bumi. Sebab Dia yang berkuasa maka kita pun dianugerahkan kuasa dan perintah untuk memberitakan Injil; 1) Menjadikan semua bangsa murid-Nya, 2) Membaptis semua bangsa dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, 3) Mengajar segala bangsa untuk hidup seturut perintah dan teladan Kristus.
Tiga poin penting yang menjadi perintah Tuhan Yesus mestilah kita hidupi dan lakukan terus-menerus sebagai panggilan hidup kita, sebagai orang-orang percaya. Dan, tentunya untuk mengerjakan ketiga hal tersebut kita mesti terlebih dahulu menjadi murid-Nya yang taat, setia dan berkenan pada-Nya, menjadi teladan hidup bagi orang lain sehingga kita menjadi kesaksian yang hidup bagi orang lain, dan melalui hidup kita, orang lain boleh mengenal Tuhan Yesus dan menjadi murid-Nya. Dan untuk mengajar orang lain (seluruh bangsa: tanpa membeda-bedakan), maka tentu kita harus setia diajar oleh-Nya terlebih dahulu, sehingga kita boleh hidup di dalam pengajaran-Nya, dan boleh meneladankan hidup yang sesuai dengan kehendak dan perkenanan-Nya. Dengan melakukan ini semua dengan hati dan hidup yang terarah dan terhubung dengan-Nya berarti kita telah memberitakan Injil-Nya sesuai dengan yang Ia kehendaki.
Namun, pada kenyataannya banyak orang berpikir bahwa pemberitaan Injil hanyalah “kepada orang lain saja atau kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan”. Pemikiran ini tidaklah sepenuhnya benar. Memang, kita harus memberitakan Injil, memberitakan Tuhan Yesus itu sendiri kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya alias orang-orang di luar di Kekristenan. Tapi kita juga jangan lupa bahwa orang-orang Kristen sendiri juga membutuhkan pemberitaan Injil sebab banyak orang-orang Kristen yang belum mengenal Tuhan Yesus dengan benar. Mereka memang pergi ke gereja tetapi belum memiliki relasi yang intim dengan Tuhan. Bahkan terdapat orang-orang Kristen dimana agama bagi mereka hanyalah sebatas KTP saja. Ini adalah realita kehidupan zaman sekarang, dan setiap kita dipanggil untuk memberitakan Injil Yesus Kristus kepada orang-orang tersebut, yang dimana mereka-mereka itu bisa saja adalah orang-orang di sekitar kita, di dalam gereja kita, keluarga besar kita, bahkan bisa juga termasuk sanak saudara, anak, istri, ataupun suami kita.
Coba periksa sekeliling kita, periksa di dalam keluarga kita bahkan diri kita sendiri, apakah kita, sanak saudara, dan keluarga kita sudah hidup seturut Injil-Nya? Apakah setiap hari, kita maupun keluarga kita sudah menyisihkan waktu bersama-Nya, untuk semakin mengenal-Nya, untuk membaca dan merenungkan firman-Nya, untuk berdoa dan diajar secara khusus oleh-Nya? Bila kita dan keluarga kita belum melakukan, berarti kita belum hidup seturut Injil-Nya, dan jika belum, mengapa pula kita memberitakan Injil-Nya jauh-jauh keluar sana? Jadi beritakanlah Injil Kristus, hidupilah itu oleh kita dan keluarga kita terlebih dahulu, oleh gereja kita, hiduplah di dalam Dia terlebih dahulu sehingga kita pun dapat dipakai oleh-Nya menjadi alat pemberitaan sesuai dengan perkenanan-Nya.
Mungkin kita akan berkata “susah memberitakan Injil kepada keluarga sendiri dan kepada orang-orang di sekita kita!”. Maka dari itu, kita harus sadar bahwa karya dan pemberitaan kita mestilah dengan kuasa-Nya, sebab Ia adalah Yang Berkuasa di bumi dan di sorga sebagaimana yang dikatakan firman Tuhan hari ini! Jangan mengandalkan kekuatan sendiri untuk memberitakan Injil-Nya maupun untuk hidup dan berkarya bagi-Nya, tetapi andalkanlah Dia, dan ikutseratakanlah Dia. Dengan demikian maka yang terjadi adalah sesuai perkataan-Nya “Aku menyertaimu senantiasa sampai akhir zaman”. Ini merupakan jaminan berkat dari Tuhan Yesus bahwa kita tidak pernah sendiri berjalan dalam hidup ini, Ia senantiasa ada dan menyertai.
Menyertai disini dapat diartikan dengan “beserta, memberkati, selalu bersama”, dan kata senantiasa (hemeras) disini dapat berati setiap hari, jadi Tuhan Yesus setiap hari dan setiap saat bersama-sama dengan kita! Jika demikian apa lagi yang Anda khawatirkan di dalam karya dan pemberitaan akan Dia? Ingat Ia adalah Allah yang tepat Janji, Ia menjamin penyertaan-Nya! Ia akan datang kembali untuk menjemput setiap kita untuk hidup di dalam kebahagiaan yang kekal Bersama-Nya. Maka dari itu, setiap saat, ingatlah senantiasa jati diri dan panggilan hidup kita, bekerja dan berkaryalah bersama-Nya. Ia telah naik dan terangkat ke sorga, maka suatu saat, sebagai pengikut-Nya kita juga akan mengalami hal yang sama. Mari kita mempersiapkan diri menjelang masa-masa itu! Kiranya Tuhan menolong dan meneguhkan setiap langkah hidup kita di dalam mengiring dan mengikut-Nya! Amin.
Ev. Malemmita