Artikel Ahli Taurat yang Bijaksana
Markus 12:28-34
“Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” (Mrk 12:34).
Pernyataan ini adalah respon Yesus kepada seseorang yang hati yang peka dan mau belajar. Orang ini bukanlah orang awam, bukan orang miskin dan juga bukan salah seorang dari kerumunan yang mengikuti Yesus. Ia adalah seorang ahli Taurat. Markus mencatat beberapa rombongan orang terpelajar datang kepada Yesus dengan niat buruk. Ada orang Farisi dan pendukung Herodes yang ingin menjerat Yesus dalam perkataan-Nya (Mrk 12:13-17). Ada juga orang Saduki yang ingin berdebat dengan Yesus tentang kebangkitan (Mrk 12:18-27). Kemudian, golongan dari ahli Taurat pun yang sedang memperhatikan pembicaraan tersebut pun ikut bertanya kepada Yesus (Mrk 12:18-27).
Secara umum, ahli Taurat memberi banyak kesan buruk karena banyak yang membenci Yesus dan pengajaran-Nya. Ahli Taurat yang tercatat dalam Markus 12 ini mungkin bertanya karena ingin mencobai Yesus (seperti yang tertulis dalam Mat 12:35), mungkin juga disertakan dengan kekaguman dia melihat hikmat Yesus dalam menjawab pertanyaan dari rombongan terpelajar lainnya (Mrk 12:28). Apapun motivasinya di awal, respon dia yang bijaksana dipuji oleh Yesus.
Ketika ahli Taurat ini bertanya,
“Perintah manakah yang paling utama?” (Mrk 12:28)
Perhatikan jawaban Yesus,
Markus 12:29-31
Jawab Yesus, “Perintah yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhanlah Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.”
Dan perhatikan respon ahli Taurat ini,
Markus 12:32-33
“Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu bahwa Dia esa dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurban bakaran dan kurban lainnya.”
Ahli Taurat ini menangkap esensi tentang hukum yang terutama. Padahal sebagai seorang ahli Taurat, banyak hukum Taurat yang mereka awasi seperti kewajiban puasa, kewajiban pemberian kurban persembahan ataupun memelihara hari Sabat. Umumnya pengawasan ini dilakukan dengan melihat apakah umat melakukan dan mengikutinya atau tidak. Ketika meresponsi jawaban Yesus, ahli Taurat ini menangkap hikmat Allah yaitu pada dasarnya semua hal yang dilakukan dalam ibadah kepada Tuhan didasari oleh hukum yang Terutama, yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Melihat bahwa orang itu menjawab dengan bijaksana, Yesus berkata kepadanya, Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Lalu tidak seorang pun berani lagi menanyakan sesuatu kepada-Nya (Mrk 12:34). Respon yang bijaksana ini berasal dari hati yang mau belajar dan hati yang dapat diajar. Hati yang demikian sangat disukai oleh Tuhan.
Ps Wennie Dong